Kamis, 10 Maret 2011

untuk para wanita



Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah.

Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan

menjawab

”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab. ”

Sudah banyak orang

menanyakan maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam.

Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga

bermekaran. Ia bahkan bisa

merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih

hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman.

Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.

Ia tak sendiri.

Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati

keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat

bersih seakan-akan

memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamu’alaikum,

saudariku….”

“Wa’alaikum salam. Selamat datang saudariku”

“Terima kasih. Apakah ini surga?”

Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga ”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti

apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja

sudah seindah ini. ”

Wanita itu tersenyum

lagi ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku ?”

“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah. ”

“Alhamdulillah..”

Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka.

Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.

“Ayo kita ikuti mereka” kata wanita itu setengah berlari.

“ Apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu

“ Tentu saja surga saudariku” larinya semakin cepat

“ Tunggu..tunggu aku..”

dia berlari namun tetap tertinggal

Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenym

kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak

“Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu

ringan ?”

“Sama dengan engkau

saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum

Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah

melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu

sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu.

“ Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan ?”

Wanita itu menatapnya dan

tersenyum. Lalu

berkata

“Apakah kau tak

memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan

diriku ?”

Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-NYa tanpa jilbab menutup auratmu ?”

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan

berkata

”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adlah menghijabi hati.”

Ia tertegun..lalu

terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu.. berjanji pada Allah sejak saat itu ia

akan menutup auratnya.

source: http://www.facebook.com/IndahnyaBerjilbab?ref=ts&v=info#!/note.php?note_id=476150587504&id=100000335554930

Senin, 07 Maret 2011

kekecewaan seorang sahabat

Persahabatan memang sangat indah, banyak terdapat kenangan indah di dalamnya. Sahabat juga sangat berharga, hidup tanpa sahabat mungkin rasanya seperti hidup di perahu kecil yang terapung di tengah lautan. Memiliki banyak sahabat memudahkan kita untuk menyelesaikan tugas maupun meringankan beban.
Lalu bagaimana saat seorang sahabat yang benar-benar kita percaya tiba-tiba tega menghinanati kita?
mereka yang selalu ingin dimaafkan tp tak ingin memaafkan.

saat kau butuh, kau mulai mencariku
saat kau tak butuh, kau tak lagi mengingatku
saat aku sms , kau malah acuh tak acuh
saat kau temukan sosok teman baru, aku mulai terabaikan
saat tak ada lagi yang peduli padamu, kau kembali mencariku

tak tau kah kau sahabat,aku kecewa padamu.
aku terluka saat kau hanya menjadikan aku bayangan dlm hidupmu .
tapi sesungguhnya sayangku padamu tak kan berubah karena aku menyayangimu dengan segala kepentinganmu yang mungkin melukaiku.

Sabtu, 19 Februari 2011

Seorang anak kecil bertanya kepada Tuhannya: “Rabbi, mengapa ibuku sering menangis??”

Allah menjawab:

Karena ibumu seorang wanita



Aku menciptakan wanita sebagai makhluk yang istimewa

Aku kuatkan bahunya untuk meyangga dunia

Aku lembutkan hatinya untuk memberi rasa aman

Aku kuatkan rahimnya untuk melahirkan benih manusia

Aku tabahkan pribadinya untuk terus berjuang saat orang lain menyerah

Aku beri dia rasa sensitif untuk mencintai putra-putrinya


Aku tanamkan rasa sayang yang akan menina bobokan anaknya dan berbagi cerita dengan putra-putrinya yang

beranjak dewasa

Aku beri dia kekuatan memikul beban keluarga tanpa mengeluh

Aku kuatkan batinnya untuk tetap menyayangi meski disakiti oleh putra-putrinya sekalipun

Aku beri dia keindahan untuk melindungi batin suaminya

Aku beri dia kebijaksanaan untuk mengerti bahwa suami yang baik tak akan pernah menyakitinya


Tapi kadang itu hanya ujian, apakah dia wanita setia Ibumu

Makhluk yang sangat kuat


Jika kau lihat Ibu menangis

Karena Aku beri dia airmata

Yang bisa ia gunakan sewaktu-waktu untuk membasuh luka batinnya dan memberikan kekuatan baru..



source: http://alfikriyah.wordpress.com/2010/04/


ya rabbi

Ya Rabbi,

Aku berdoa untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidupku.

Seorang pria yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.

Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya

setelah Engkau. Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.

Seorang pria yang mempunyai sebuah hati yang sungguh mencintai dan

haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menauladani sifat-sifat Agung-Mu.

Seorang pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup,

sehingga hidupnya tidaklah sia-sia. Seorang pria yang memiliki hati

yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.


Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.

Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati

ketika aku berbuat salah.


Seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.

Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.

Seorang pria yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika berada disebelahnya.


Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.

Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.

Seorang pria yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.

Seorang pria yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.


Dan aku juga meminta,,

Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat pria itu bangga.

Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, sehingga aku dapat

mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah SifatMU yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMU bukan dari luar diriku.


Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.

Berikanlah aku penglihatanMU sehingga aku dapat melihat banyak hal

baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.

Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan

pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku

dapat tersenyum padanya setiap pagi.


Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua

dapat mengatakaan "Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan

kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang

tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang

Kautentukan.

cinta seorang anak

iseng baca note orang, kebaca note ini. sedih.

---------------------------------------------------------------------------------------------

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki,

wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku,

memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini

memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain

saja.

Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya

membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun

melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya

menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga

Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan

membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa

stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu

melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu

menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun, Sam meninggal

dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi

semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya

mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya

pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang

sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya

tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar

hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak

kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia

Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat

buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah

sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah

berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah

perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi

yang mengingatnya.

Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti

sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari

betapa jahatnya perbuatan saya dulu.tiba-tiba bayangan Eric melintas

kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric. Sore

itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad

dengan pandangan heran menatap saya dari samping. “Mary, apa yang

sebenarnya terjadi?”

“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal

yang telah saya lakukan dulu.” aku menceritakannya juga dengan

terisak-isak. Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah

memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis

saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang.

Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari

hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya

tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric…

Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada

sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya

mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali

potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan

Eric sehari-harinya. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap

sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.

Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala

ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

“Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”

Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenal

dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?”

Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh tega, Tahukah kamu, 10

tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus

menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega,

saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya.

Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah,

namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan

yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis

setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…”

Saya pun membaca tulisan di kertas itu…

“Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…? Mommy marah sama

Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji

kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…”

Saya menjerit histeris membaca surat itu. “Bu, tolong katakan…

katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!

Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!”

Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

“Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric

telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya

sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan

di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut

apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya

ada di dalam sana… Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari

belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang

lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana.”

Sabtu, 05 Februari 2011

untuk persahabatan

Tiada mutiara sebening cinta..
Tiada sutra sehalus kasih sayang..
Tiada embun sesuci ketulusan hati..
Dan tiada hubungan seindah persahabatan..
Sahabat bukan

MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya..
EKONOMI yang mengharapkan materi..
PPKN yang dituntut oleh undang-undang..

Tetapi

Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa.

Jumat, 04 Februari 2011

Persahabatan

apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.


"Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya"

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian.

"Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya."

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

"Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya".

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Rabu, 02 Februari 2011

your life, yours


SAHABAT itu tidak untuk dicari
Sahabat itu datang dengan sendirinya
Ia datang seperti air, mengalir mengisi bagian kosong di dalam dirimu
Ia bahkan bagaikan pencuri, mengambil separuh nafas dan detak jantungmu

Mirisnya, kau tak akan sadar bahwa separuh jiwamu terbang bersamanya
Kau tak akan sadar bahwa ada bagian darinya yang melekat kuat dihatimu
Kau bahkan tak tahu bahwa duniamu perlahan beralih kepadanya

Kau tak peduli dengan yang lain
Bagimu ini hanya tentang kau dan dia

Kebaikannya adalah contoh bagimu
Keburukannya adalah tanggung jawabmu
Kau mencintainya walaupun kau tidak pernah mengatakannya

Senyumnya adalah senyummu
Air matanya adalah luka dihatimu
Kau mengasihinya dengan perbuatanmu, dengan doa dan ketulusanmu

Dia adalah malaikat yang Tuhan kirim untuk menemanimu
Dia adalah tempatmu menggandakan senyum dan membagi air mata

Dia adalah duniamu
KEHILANGANNYA BERARTI KEHILANGAN HIDUP :')

Minggu, 23 Januari 2011

Islam dan Otak Kanan


Lebih jauh Arman menjelaskan, Islam adalah agama merangsang otak kanan manusia menjadi berfungsi. Betapa tidak, ketika kita mencoba memahami bagaimana pergantian malam dan siang terjadi, seperti dijelaskan dalam Al Qur’an, tentu diperlukan daya imajinasi untuk bisa merasakan kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta, menumbuhkan aneka tumbuhan, dan bagaimana Sang Khaliq menurunkan hujan.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali Imran 190-191).

“Tanpa bantuan imajinasi, kita tidak sanggup melihat dan merasakan langsung tanda-tanda yang dimaksud, dan tidak sanggup memikirkan penciptaan langit dan bumi,” ungkap Arman.

Bahkan dalam hadits Nabi dikatakan: “Sembahlah Tuhan-Mu seakan-akan engkau melihatnya, dan apabila kamu tidak sanggup melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Allah melihat kamu.”

Sangat jelas dalam hadits ini, perintah untuk seolah-olah melihat Allah dalam shalat adalah pekerjaan imajinasi atau kemampuan “membayangkan.” Seperti diketahui, ayat-ayat suci Al Quran banyak menggunakan kata perumpamaan: seakan-akan, seperti, yang tentunya membutuhkan daya imajinasi yang kuat. “Tahukah Anda kalau daya imaninasi adalah tanggungjawab otak kanan?” kata Amran.

Sabtu, 08 Januari 2011

Puisi Negeri Para Bedebah

Puisi Negeri Para Bedebah
Karya:Adhie Massardi

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

Selasa, 04 Januari 2011

Mulianya Menjadi Seorang Ibu

Tidak ada sekolah khusus untuk menjadi ibu, seperti sekolah menjadi dokter,perawat, guru dan atau berbagai profesi lainnya. Memang ada berbagai seminar dan buku-buku tentang menjadi ibu yang baik, atau tentang bagaimana mendidik anak dan berbagai tema yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab seorang ibu. Namun tetap saja itu bukanlah sebuah sekolah dan tidak pernah cukup untuk mempersiapkan dan melengkapi seorang wanita untuk menjadi ibu. Menjadi ibu adalah sebuah kehormatan, sebuah pelayanan yang tidak tampak di muka umum namun memiliki tanggung jawab yang tidak mudah untuk dilakukan. Menuntut pengorbanan dan kerelaan hati. Menyita 24 jam jatah hidup kita, dalam 7 hari seminggu, 52 minggu setahun. dan berbeda dengan yang mungkin dialami oleh para pekerja kantor dengan fasilitas cuti, menjadi seorang ibu tidak ada istilah cuti walau bagaimanapun kita lelah dan penat.

Menjadi ibu berarti selalu siap mengulurkan tangan menjawab kebutuhan anak, tidak peduli rasa letih menguasai tubuh. Memberikan pelukan hangat di saat anak merasakan kesepian. Menghibur anak kala mereka bersedih, mendorong penuh semangat ketika mereka gagal, dan selalu memberikan yang terbaik untuk mereka dalam keadaan atau situasi seperti apapun. Seperti kisah bunda hajar yang menunjukkan ketegaran, kekuatan iman, dan ketawakalan jiwa yang luar biasa. Beliau kala itu hanya bersama anak semata wayangnya Ismail di suatu padang tandus yang bahkan tidak ada rumput tumbuh. Dan mendapati perbekalannya hampir habis, Hajar berlari menuju Bukit Shafa, berharap bertemu dengan suatu kafilah yang lewat untuk dimintai pertolongan. Tak ditemuinya seorangpun, beliau turun untuk menuju Bukit Marwah. Begitulah, beliau dengan khawatir, mondar-mandir hingga tujuh kali karena Ismail terus menerus menangis kehausan. Semua hal tersebut dilakukan bunda Hajar demi membahagiakan anaknya dan memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Dan Allah adalah yang Maha Menepati Janji. Di tengah kekalutan, muncullah mata air yang letaknya dekat dengan Ismail. Hajar bergegas menuju mata air tersebut dengan penuh rasa syukur.


Sebagai ibu dan manusia biasa, terkadang kita mengeluh dan mengasihani diri hingga terpuruk dalam kondisi kita yang mungkin sangat sulit saat ini. Namun cukuplah kisah bunda Hajar menjadi cermin bagi diri agar kita untuk banyak belajar menjadi wanita tegar, setegar beliau dalam mengikhlaskan diri, menerima dan melaksanakan tugas beliau sebagai ibu dan seorang istri. Setiap menit adalah sarana kita bersekolah menjadi ibu. Dan Setiap hari akan selalu ada pelajaran baru. Tidak akan pernah habis sampai akhir hayat kita, semua Tergantung kepada kita apakah kita mau belajar atau tidak, untuk menjadi ibu ibu teladan bagi anak- anak kita, dan karena menjadi ibu adalah tugas yang sangat mulia.(rps)

Sabtu, 01 Januari 2011

Asal Mula Terompet di Malam Tahun Baru

Seluruh penjuru dunia kini tengah bersiap menyambut pergantian tahun. Seperti negara-negara lain di dunia, masyarakat di Indonesia pun juga demikian. Jika di beberapa negara Asia, seperti Jepang, Korea, dan China, masyarakatnya menghabiskan malam Tahun Baru dengan mengunjungi tempat ibadah untuk berdoa. Maka di Indonesia, meniup terompet sudah menjadi tradisi masyarakat saat menyambut pergantian tahun.

Sayangnya, hingga saat ini tak banyak orang yang tahu mengapa terompet dipilih untuk menyambut datangnya tanggal 1 Januari.

Semula, budaya meniup terompet ini merupakan budaya masyarakat Yahudi saat menyambut tahun baru bangsa mereka yang jatuh pada pada bulan ke tujuh pada sistem penanggalan mereka. Pada malam tahun barunya, masyarakat Yahudi melakukan introspeksi diri dengan tradisi meniup shofa, sebuah alat musik sejenisi terompet. Bunyi shofar mirip sekali dengan bunyi terompet kertas yang dibunyikan orang Indonesia di malam Tahun Baru.

Sebenarnyam shofar sendiri digolongkan sebagai terompet. Terompet diperkirakan sudah ada sejak tahun 1.500 sebelum Masehi. Awalnya, alat musik jenis ini diperuntukkan untuk keperluan ritual agama dan juga digunakan dalam militer teruta saat akan berperang. Kemudian terompet dijadikan sebagai alat musik pada masa pertengahan Renaisance hingga saat ini.

Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah anshor, “Nabi memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat’. Namun Nabi tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai teropet. Nabipun tidak setuju, beliau bersabda, ‘Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar, ‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Robbihi pulang dalam kondisi memikirkan agar yang dipikirkan Nabi. Dalam tidurnya, beliau diajari cara beradzan.” (HR. Abu Daud, shahih).


http://www.facebook.com/notes/muh-arafat/asal-mula-terompet-di-malam-tahun-baru/483701848075